Sebelum membahas tentang manajemen risiko perusahaan, alangkah baiknya untuk mengetahui dan memahami pengertian dari manajemen risiko. Menurut beberapa ahli, ada beberapa pengertian dari manajemen risiko sebuah perusahaan atau organisasi, yaitu:
• Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), manajemen risiko adalah sebuah proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan pegawai lainnya yang diterapkan dalam penetapan strategi dan di seluruh perusahaan yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas dan mengelola risiko untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan entitas.
• Sedangkan menurut ahli di bidang ilmu manajemen, Smith, manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang bisa mengakibatkan kerugian perusahaan tersebut.
Dalam perkembangan bisnis sebuah perusahaan atau organisasi, pasti ada kalanya mengalami kendala, baik itu dalam skala kecil maupun besar. Keadaan ini biasa disebut sebagai risiko bisnis. Jika tidak ditangani dengan baik dan benar, risiko bisnis akan berdampak pada kinerja bisnis perusahaan, sehingga mengakibatkan kerugian. Hal inilah yang tidak ingin dialami oleh perusahaan manapun terhadap bisnis yang mereka jalankan. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen risiko perusahaan untuk meminimalkan risiko bisnis,
Manajemen risiko perusahaan bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap apa saja jenis risiko yang muncul. Bisa dari sisi finansial, pemasaran, produksi, dan lain sebagainya. Identifikasi risiko ini dapat bermanfaat untuk mengenali kemungkinan adanya risiko yang sedang ataupun bisa terjadi dalam bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi risiko ini berupa daftar risiko yang kemungkinan akan terjadi pada industri bisnis.
Setelah daftar risiko tersebut diperoleh, barulah perusahaan akan melakukan penilaian sejauh mana kejadian atau keadaan tadi dapat mengganggu pencapaian tujuan. Besarnya dampak dapat dianalisis melalui dua perspektif, yaitu likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisasinya risiko).
Jika memang semuanya sudah bisa dilihat mulai dari apa saja risiko bisnis dan dampak yang akan dihadapi, maka perusahaan sudah bisa merespon (risk response). Alur manajemen risiko bermula dari tindakan untuk menghindari (avoidance) risiko, mengurangi (reduction) risiko, memindahkan (sharing) risiko, dan menerima (acceptance) risiko, bergantung pada risiko yang dihadapi.
Perusahaan harus dapat benar-benar menangani manajemen risiko dengan baik serta disarankan untuk menyerahkan pada profesional yang memang ahli dibidangnya. Salah satu solusi yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengendalikan manajemen risiko terhadap risiko kerugian finansial adalah memiliki asuransi.
Agar pemilihan produk asuransi dapat sesuai dengan kebutuhan dan risiko bisnis, sebaiknya pelaku bisnis bekerjasama dengan broker asuransi. Karena sebelum menentukan produk asuransi, broker asuransi akan melakukan identifikasi risiko, menganalisa dan memberikan solusi produk asuransi terbaik sesuai dengan risiko bisnis dan kebutuhan klien. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan broker asuransi, karena broker yang andal akan selalu siap membantu klien untuk meminimalisir risiko bagi perusahan.
Salah satu perusahaan broker asuransi yang bisa jadi pilihan adalah Marsh Indonesia yang sudah tepercaya dan memiliki kredibilitas baik dalam bidangnya. Banyak perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan Marsh Indonesia sehingga banyak ragam produk asuransi yang bisa dipilih sesuai dengan risiko untuk berbagai industri bisnis.
0 Comments