Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam sebuah investasi, investor tentu harus memahami karakteristik masing-masing jenis investasi. Reksadana sebagai salah satu instrument dalam investasi juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan instrument lainnya, baik saham maupun obligasi. Tulisan berikut ini akan membahas perbedaan dua jenis instrument investasi seperti yang dijelaska dalam judul diatas.
Perbedaan utama tentu adalah adanya pihak pengelola tersendiri dalam instrument reksadana yaitu manajer investasi (MI). Berbeda dengan jenis instrument lainnya dalam investasi keuangan, yang mengharuskan investor mengelola sendiri dananya. Berikut ini penjelasannya :
Investasi dalam bentuk reksadana
- Cukup membeli unit reksadananya. Kemudian dari masing-masing unit yang terkumpul akan diinvestasikan MI untuk membeli berbagai jenis surat berharga. Jadi investor tidak dapat memilih sendiri surat berharga yang akan dibeli.
- Dana tidak dikelola sendiri, melainkan oleh MI dan Bank Kustodian.
- Lebih mudah dalam hal akses saham yang IPO.
- Dana awal yang dibutuhkan tidak banyak.
- Ada beberapa biaya yang harus dibayar : entry fee, management fee, custodian fee, dan redemption fee.
Investasi dalam bentuk pembelian saham langsung
a. Investor memilih sendiri dalam mengelola dana investasinya. Sehingga harus memutuskan sendiri apa
surat berharga yang dibeli. Tentunya resiko menjadi lebih tinggi, karena belum tentu portfolio
diversifikasinya menghasilkan return maksimal.
b. Dana awal yang dibutuhkan besar.
c. Akses penjatahan pada saat IPO terbatas.
d. Tidak ada biaya-biaya yang harus dibayar seperti reksadana diatas.
e. Harus memiliki waktu dan pengetahuan yang cukup agar investasinya optimal.
o iya, dipersilakan untuk membagikan ulasan ini ke teman anda dengan cara klik tombol Like Facebook atau tweet atau G+1 supaya teman-teman anda juga bisa mengetahui berbagai informasi tips manfaat terbaru dari blog ini Terimakasih telah menyempatkan berkunjung ke web ini.
0 Comments