Cara Membasmi tikus yang efektif dengan memelihara burung hantu tyto alba ini cukup ramah lingkungan, disamping kita ikut melestarikan jeni burung hantu tyto alba, kita juga merasa nyaman karena terhindar dari gangguan tikus. Biasanya Tikus-tikus menyerang tanaman pangan di persawahan sehingga menyebabkan petani merugi.
Cara membasmi tikus dengan memelihara burung hantu tyto alba ini bisa dilakukan dengan membuatkan rumah burung hantu di tengah persawahan sehingga keberadaannya terpantau. Keberadaan burung hantu untuk membasmi tikus ini perlu diawasi karena sifat manusia yang serakah kadangkala ada saja yang berniat menangkap burung hantu dan kemudian malah dijual ke pasar, kalau sampai demikian halnya yang terjadi maka petani sendiri yang rugi karena tanamannnya rusak dimakan tikus.
Selain burung hantu sebagai media pembasmi tikus di persawahan, ada juga yang menggunakan ular sebagai cara untuk membasmi tikus di persawahan. Namun kalau ular yang dipelihara kadangkala kita sendiri merasa takut dengan keberadaan ular tersebut, berbeda dengan cara membasmi tikus dengan memelihara burung hantu jenis tyto alba ini.
Burung hantu Tyto alba memiliki postur tubuh yang cukup besar dengan bulu yang indah dan wajah yang imut-imut, penampilannya tidak begitu seram karena warna bulunya yang cukup terang karena biasanya didominasi warna putih. Burung hantu tyto alba sebagai pemangsa serangga, reptil, amphibia, burung, dan mamalia ini dapat terpantau di sekitar sarang mereka pada senja hari hingga subuh. Secara umum, Tyto alba aktif berburu setelah senja dan dini hari, kecuali saat merawat anak – anak, perburuan berlangsung sepanjang malam. Kemampuan tyto alba mengepak tanpa bersuara menjadikan burung ini mampu terbang tanpa menimbulkan suara gaduh meski burung ini memiliki berat badan lebih dari 400 gram dan rentang sayap lebih dari 1 meter sehingga dengan posturnya yang besar maka dia juga mampu meangsa tikus yang cukup banyak.
Genus Tyto terdiri dari 17 spesies yang termasuk Tyto alba di dalamnya. Begitu juga dengan Serak Jawa (Tyto alba) merupakan jenis burung hantu yang hampir dapat dijumpai di semua habitat terutama kawasan mulai dari permukiman warga, lahan pertanian, hingga kawasan hutan. Kemampuan beradaptasi yang cepat menjadikan burung ini tersebar paling luas di berbagai belahan bumi. Dengan sebaran hampir di seluruh benua kecuali Antartika, Tyto alba telah berkembang menurut karakter habitatnya sehingga terbagi dalam 31 sub-spesies. Untuk Serak Jawa di Jogjakarta, termasuk dalam sub-spesies yang sama dengan kawasan Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan China barat daya, yaitu Tyto alba javanica.
Dalam hal cara bersarang, Tyto alba hampir sama dengan jenis burung hantu lainnya, tyto alba hanya memanfaatkan sarang yang telah ada tanpa ada usaha untuk membangun sarang. Mereka bersarang di lubang pohon, celah batuan, bekas sarang burung lain, gua, bangunan tua, dan konstruksi buatan manusia. Ada beberapa karakter yang menentukan keberadaan sarang, seperti: ketersediaan tempat untuk bersarang, jarak antar teritori, kawasan untuk berburu, dan populasi mangsa.
Menurut penelitian, Burung hantu Tyto alba memerlukan waktu sekitar 30 – 34 hari untuk mengerami telurnya yang sejumlah 3 – 12 butir. Setelah menetas, pasangan burung hantu berbahagia ini akan merawat anak – anak selama lebih dari 75 hari hingga anak mereka mampu pergi meninggalkan sarang (dispersal). Individu dewasa dalam satu malam mampu memangsa 2 – 3 ekor tikus dewasa dan pada musim berkembang biak konsumsi akan meningkat sesuai jumlah anak yang menetas. Dapat diperkirakan, selama musim berkembang biak, sepasang Tyto alba dan lima anaknya mampu memangsa lebih dari 1080 tikus. Ketika berlebih, terkadang hasil tangkapan berupa tikus atau binatang lainnya disimpan sebagai cadangan di sarang atau tempat tersembunyi lainnya. Tidak heran ketika burung hantu ini mudah dijumpai di kawasan perkotaan Jogjakarta karena tersedia tempat bersarang (gedung tua atau rusak) sekaligus mangsa berlimpah.
Beberapa hal diperlukan untuk menjadikan Tyto alba sebagai top predator pengendali hama tikus supaya efektif dalam perannya sebagai pembasmi tikus, yaitu :
- kesadaran warga di kawasan pertanian tentang arti penting burung hantu Tyto alba sebagai pengendali hama tikus dan sebagai media cara membasmi tikus yang efektif dengan menjaga keberadaan individu burung hantu
- keberadaan sarang burung hantu (secara alami maupun pembuatan nestbox atau membuat tempat khusus pada bangunan yang tersedia) di dekat kawasan pertanian
- keberadaan pohon sebagai tempat bertengger untuk berburu mangsa di tepi dan di tengah lahan pertanian
- penangkaran untuk meningkatkan populasi Tyto alba di alami pasar, bantaran sungai, dan tempat sampah.
Pengendalian populasi tikus dan cara membasmi tikus yang efektif dengan menggunakan predator alami seperti burung hantu tyto alba ini memerlukan proses yang tentunya juga memerlukan peran aktif dari berbagai pihak. Besarnya manfaat dengan keberadaan Tyto alba tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena berhubungan dengan kestabilan ekosistem. Pemanfaatan burung hantu sebagai pengendali dan pembasmi tikus perlu tetap dibarengi dengan upaya lain untuk melindungi kelestarian individu dan habitatnya supaya tidak punah dan tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Jika anda berkenan silakan klik tombol Like Facebook atau tweet atau G+1 supaya teman-teman anda juga bisa membaca informasi dari blog ini Terimakasih.
0 Comments