Urip pisan dadiyo Lakon ojo mung dadi penonton, kalimat sederhana yang tanpa sengaja pernah saya baca dalam sebuah selebaran yang ditempel di tempat umum namun ternyata sungguh penuh makna. Urip pisan dadiyo Lakon ojo mung dadi penonton adalah kalimat dalam bahasa jawa yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia kurang lebih berarti "Hidup cuma sekali jadilah pemerannya jangan cuma selalu menjadi penonton". makna dari kalimat sederhana tersebut sangat mudah kita tangkap, namun implementasinya dalam kehidupan nyata yang butuh tenaga dan semangat ekstra.
Urip pisan dadiyo lakon supaya kita dalam hidup yang hanya sekali ini bisa menjadi pemeran utama agen perubahan menuju kebaikan sehingga hidup akan lebih berguna dan tidak cuma sekedar hidup. Saya pribadi juga belum bisa mengamalkan dengan baik moto ini. Kita semua sebenernya mempunyai kemampuan untuk melakukan peran utama dalam kehidupan ini. Kita sebenarnya bisa menjadi agen perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik jika kita mau mulai beraksi, supaya ide yang ada di kepala kita bisa teralisasi dan bermanfaat bagi orang banyak. Kita sebenarnya bisa menjadi apa yang kita inginkan asalkan mau usaha menwujudkannya. tetpai kita juga bisa menjadi orang yang tidak berguna sekalipun jika kita menginginkannya.
Ojo mung dadi penonton, orang yang tanpa greget dan kemauan, selamanya hanya akan menjadi penonton atas segala prestasi yang diraih teman-temannya. Paling banter dia akan berkata yang intinya hanya merendahkan dirinya sendiri, padaha sebenernya dia mempunyai kemampuan yang mungkin bisa melebihi teman-temannya yang sukses dan berprestasi. Apa itu arti sebuah prestasi bagi masing-masing orang mungkin berbeda-beda, Ada yang ditandai dengan mendapat piala, ada yang ditandai dengan kemakmuran hidup yang sejahtera, ada yang ditandai dengan kekayaan, dan sebagainya.
Kadang-kadang jadi penonton sih boleh, tapi jangan cuma jadi penonton terus-terusan. yang bagus adalah penonton yang kritis tau mana yang baik dan buruk, mau mengamati meniru (yang baik) dan memodifikasi (yang baik) apa yang telah ditonton. Kalau kita mampu kenapa harus jadi penonton, Kalo teman-teman kita bisa lulus sekolah dengan nilai memuaskan, berprestasi kenapa anda tidak. Kalau teman-teman kita bisa sukses bisnisnya kenapa anda tidak, tentunya semua harus didasari dengan usaha yang tanpa kenal lelah dan konsisten.
Urip pisan dadiyo lakon ojo mung dadi penonton menjadi sebuah petuah yang ternyata mengandung makna yang cukup dalam dan memerlukan semangat yang tinggi untuk menjadi pemeran lakon kehidupan. Tapi semua tergantung ke pribadi masing-masing juga, karena masing-masing orang mempunyai pilihan yang kadang tidak sama dengan kita, namun setidaknya urip pisan yang kita jalani saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan tidak hanya menjadi penonton atas tindakan kebaikan orang lain tetapi kita bisa menjadi lakon tindakan kebaikan itu sendiri.
--------------------------------------------------------------------------------
Jika anda berkenan silakan klik tombol Like Facebook atau tweets atau G+1 supaya teman-teman anda juga bisa membaca informasi dari blog ini
Terimakasih.
0 Comments