Yang saya miris, sekarang ini anak-anak bangsa yang mendapat julukan kaum terpelajar malah terlihat senang perang batu di jalanan. Televisi menjadi ajang pamer ketangguhan mereka melempar batu, memukul orang, dan saling hujat. Haruskah ini terus berlanjut dan "pihak-pihak" tertentu bertepuk tangan atas berbagai kekisruhan negeri ini. Apa kita masih ingat arti "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh"? Mereka mungkin hanya mengenal bersatu lebih kuat untuk memukul dan melempar batu ke lawan merek yang lebih lemah. Tapi seharusnya mereka juga mengingat bahwa Jiwa nasionalisme mereka sedang mendapat ujian dan dipertanyakan banyak kalangan...
Kasian..kasian..kasian, apa jadinya negeri ini kalau hanya saling adu gontok-gontokan. Kedepankan toleransi lah.. Mari kita benahi negeri ini dengan tangan kita sebagai kaum muda harusnya kita lebih tangguh dan lebih kuat. Semangat pemuda yang tercetus dan selalu diperingati setiap tahun pada 28 oktober semoga bukan hanya sebagai acara seremonial semata bagi para kaum muda, tetapi harapannya menjadi pemacu untuk lebih kreatif, inovatif, toleran, dan lebih menumbuhkan semangat nasionalis serta jiwa kebangsaan. Semoga pula Sumpah-sumpah yang tercetus waktu itu bisa selalu ditindaklanjuti dengan kerja nyata.
BRAVO INDONESIA !!!
1 Comments